Sahambagger Dashboard adalah solusi untuk baca LK dan tau perusahaan bagus atau tidak hanya dalam 5 menit. Terdapat data visualisasi tiap saham di IHSG lengkap dari historical data laporan keuangan sejak 2017, breakdown analisa fundamental dan trend, fair value (MoS) serta financial health nya (score, factor), sangat membantu pemula maupun seasoned investor yang ingin dapat summary akurat sebuah perusahaan.
Sahambagger Dashboard memberikan visualisasi detail per saham dengan data yang diolah dari laporan keuangan up to 12 tahun terakhir. Ada beberapa part di dashboard ini:
5 Factor Investing: Scorecard yang berisi analisa scoring dan analisa kami mengenai 5 faktor: Profitability, Cashflow, Growth, Momentum, dan Value. Fair value (MoS), A-Factor (kombinasi Undervalue x Growth x Momentum) dan Technical trend analysis juga tersedia dalam segment ini:
[restrict level=”free,notlogin”]
[elementor-template id=”9636″]
[/restrict]
[restrict level=”vip6,vip12,vip24″]
Income Statement Analysis: pada bagian ini, kami menghubungkan data closing price / harga tiap quarter dengan trend net income (TTM) nya. Dimana ditemukan (dari berbagai research) bahwa harga saham punya kecenderungan untuk mengikuti laba nya (dengan catatan memang labanya adalah laba yang berkualitas / berasal dari operational). Selain itu dibagian ini kita akan melihat trend dari GPM OPM NPM serta ROE ROA nya. Apabila trend nya meningkat, maka bisa dipastikan bisnis tersebut makin baik. Namun penurunan GPM OPM NPM ROE ROA juga bukan berarti hal buruk. Bisa jadi perusahaan tersebut sedang ekspansi ke market middle-to-low yang memiliki profitability lebih rendah, sehingga menurunkan average profitability perusahaan.
Balance Sheet Analysis: Salah satu part dari Laporan Keuangan ini bercerita tentang rincian terkait modal (ekuitas), kekayaan (jumlah aset), serta kewajiban (utang) dari suatu perusahaan pada periode akhir tercatat. Di Balance Sheet kita bisa menilai solvabilitas, likuiditas, serta fleksibilitas keuangannya. Ekuitas dan Aset yang baik adalah yang terus bertumbuh.
Current ratio > 1, dan Debt to Equity ratio dibawah 1 adalah nilai yang favorable bagi kebanyakan Investor, menunjukkan bahwa kondisi keuangannya cukup liquid dan rendah hutang (dimana berbahaya terutama bagi perusahaan small-cap yang sedang fast growth maupun kondisi high-inflation). Inventory Days / Days Inventory Outstanding (DIO) menunjukkan seberapa lama perputaran produk / barang perusahaan. Sedangkan Cash Conversion Cycle menunjukkan seberapa cepat perusahaan menerima Cash. DIO dan CCC yang menurun menunjukkan perputaran produk dan cash yang semakin cepat, maka hal ini sangat disukai. Terkadang CCC bisa bernilai negatif, artinya vendor rekanan mungkin memberikan cash terlebih dahulu di depan sebelum perusahaan menunaikan kewajibannya (early money). Dupont Analysis menunjukkan breakdown dari ROE, yaitu: Financial Leverage, Asset Turnover, dan NPM perusahaan. NPM AT tinggi sangat disukai, sedangkan FL yang terlalu tinggi bisa beresiko ketika kondisi perusahaan dalam masalah.
Cashflow Analysis: bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan pada periode tertentu. Umumnya Cashflow jauh lebih sulit dimanipulasi dibandingkan Balance Sheet ataupun Income Statement.
Pada Income Statement, bisa saja kita melihat bahwa Revenue sebuah perusahaan terus meningkat, namun setelah ditelaah lebih dalam, berbentuk piutang usaha. Contohnya DUCK. Dengan model bisnis restoran, bagaimana mungkin 66% revenue berbentuk hutang? Atau mungkin kamu pernah mendengar kata ‘intangible asset’ atau goodwill atau aset tak berwujud? Dimana intagible asset adalah hak paten, hak merek dagang, hak cipta, perjanjian waralaba, kontak bisnis, atau yang lainnya. Bisa kita ambil contoh GOTO pada Q1 2022 membukukan aset 151T dengan 93T nya adalah Goodwill hasil dari merger Gojek dan Tokopedia (Goodwill terjadi jika perusahaan membeli perusahaan lain di atas harga pasar yang terkategori aset bersih). Goodwill dan Intangible Asset secara umumnya sangat sulit dijustifikasi. Karena inilah Warren Buffet lebih prefer menggunakan tangible asset (property, mesin, gedung pabrik, dll.) sebagai perhitungannya, karena benar-benar ‘bernilai’.
Cashflow lebih straight forward, hanya melihat ‘uang’ yang masuk dan keluar pada periode tersebut. Cashflow dibagi 3: Operating Cashflow (CFO), Investing Cashflow (CFI), dan Financing Cashflow (CFF). Cashflow adalah darah bagi perusahaan. Maka dari itu pertumbuhan laba tanpa diiringi pertumbuhan CFO bisa berakibat fatal. Apakah laba tersebut ‘real money yang sudah didapatkan’ atau masih dalam bentuk piutang atau karena penurunan beban biaya atau perbedaan kurs?
Ada dua komponen penting yang bisa dikalkulasikan menggunakan data dari Cashflow Statement: (1) Capital Expenditure (CAPEX), dan (2) Free Cashflow (FCF).
Capex adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memperbanyak, membeli, merawat, dan memperbaiki aset jangka panjang seperti mesin, bangunan, dan peralatan dan biasanya bersifat tidak terus menerus tanpa henti (tidak seperti OPEX). Kamu bisa melihat CAPEX di bagian Investing Cashflow (CFI). Perusahaan bagus adalah yang terus menerus bisa berekspansi (dengan melihat CAPEX yang terus tumbuh) namun tetap menjaga profitabilitas dan margin yang baik (ROE, NPM) serta menghasilkan CFO dan Net Income yang bertumbuh (sukses berekspansi).
Free Cashflow (FCF) adalah kas bersih yang dihasilkan oleh perusahaan setelah arus kas keluar agar bisa mendukung operasional dan mempertahankan modal. FCF = CFO – CAPEX. FCF yang positif menunjukkan bahwa perusahaan pada akhir periode bisa menghasilkan uang yang berasal dari operasi bisnisnya. Hal ini sangat baik karena menunjukkan bahwa perusahaan benar-benar menghasilkan dan bisa saja sebagian cash tersebut dikembalikan pada shareholder dalam bentuk dividend. Untuk menemukan saham yang bagus, umumnya kita harus melihat konsistensi pertumbuhan net income dan CFO nya. Serta ditambah dengan FCF yang positif.
FCF Yield = FCF / Equity invested, menjawab seberapa equity kah yang akan saya dapatkan bila berinvestasi di perusahaan ini? Pada dasarnya FCFY yang konsisten semakin tinggi semakin baik.
Memahami bagian-bagian laporan keuangan dan penggunaan masing-masing financial ratio akan membuat kita bisa dengan cepat scanning apakah perusahaan ini layak investasi atau tidak. Buat apa menghabiskan 2-3 jam untuk bedah LK jika bisa scanning cepat lewat SB Dashboard? Lalu jika ingin bedah lebih dalam, bisa lebih efektif.
Semoga bermanfaat
Agas
[/restrict]
Momentum Stock Investor since 2017. S1 ITB (Indonesia), S2 YU (South Korea).
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.