Bisakah melakukan market timing dengan Technical Analysis

·

·

Berawal dari banyaknya saya ketemu orang yang mau diskusi dan belajar TA ke saya, beberapa orang punya kemampuan FA yang cukup mumpuni, tapi masih bingung belajar TA dan apa sih manfaatnya belajar TA. Bisakah TA membantu kita melakukan market timing? Jawabannya, ya dan tidak.

adbdebd0 9281 4401 a496 72a32df5f07c stream
Bisakah melakukan market timing dengan Technical Analysis 6

Beberapa research dan portfolio performance di US (seperti dari Morningstar), menunjukkan bahwa investasi yang memiliki momentum factor-focus di dalamnya, cenderung menghasilkan return lebih tinggi dari sekedar Value & Growth maupun index. Hal ini wajar ketika kita berfikir logis bahwa: setiap Investor pastinya mau cuan. Syarat untuk cuan ada dua: (1) Harga sahamnya diapresiasi oleh market, dan (2) Bisnisnya profitable dan membagian sebagian keuntungan dalam bentuk dividend. Part yang ke (2) biasanya cenderung lebih konservatif, karena umumnya yield dividend ada di range 5%. Beberapa case seseorang bisa mendapatkan 20-50% yield karena beli saham cyclical harga cukup bawah (Pelajari saham cyclical DISINI). Tapi kita kecualikan hal tersebut.

Jika seseorang fokus pada cara cuan no. (1), ada dua cara untuk saham bisa diapresiasi: yakni kinerja nya tumbuh dengan sangat baik (melebihi ekspektasi analis) dan (2) harga sahamnya digoreng bandar (dengan/tanpa ijin PSP) dan tidak mempedulikan adanya fundamental improvement atau tidak. Disini berlaku hukum “kepentingan”. Namun ingatlah sebuah saham diapresiasi harganya selalu ada ‘reason’. Antara reasonnya karena “kinerja” atau “kepentingan”. Apresiasi harga karena kinerja biasanya berlangsung lebih sustainable, sehingga resiko nya lebih rendah.

Disinilah bermain Fundamental analysis. Sebuah perusahaan yang memiliki fundamental (kuantitatif dan kualitatif) yang baik, cenderung memiliki safety net yang lebar. Metode investasi seperti Value investing menekankan margin-of-safety yang lebar sehingga ketika Investor mengeluarkan dana nya, resiko nya jauh lebih kecil dibanding reward yang didapat. Berbeda dengan apresiasi harga karena ‘kepentingan’, biasanya banyak sekali rumor dan berita yang digunakan sebagai bahan bakar agar retail ikut masuk juga. Sahamnya naik dan uptrend, namun safety net nya bukan dari tali tambang, tapi dari benang jahit 😜

Lalu ketika analisa dengan Fundamental analysis yang thorough sudah dilakukan, tidak ada resiko dong? Ya, resiko kamu adalah dengan diri kamu sendiri. Saham murah belum tentu langsung naik harganya. Bisa saja jauh lebih murah lagi karena problem belum usai. Siap lanjut turun -30% -50%? Punya dana untuk average down? Sanggup lihat ketika sahamnya balik BEP, orang lain yang beli dibawah sudah mau TP? Musuh kamu adalah kamu sendiri. Waktu tunggu tersebut juga akan menurunkan CAGR kamu, jika kamu beli terlalu early.

Technical analysis mulai menunjukkan taringnya disini. Sebuah saham yang memiliki Momentum akan cenderung melanjutkan momentum uptrend nya. Bayangkan jika kamu memiliki kemampuan FA yang baik dan ditambah membeli saham2 yang memang memiliki momentum dan trend bullish yang kuat. Bukankah tidak perlu menunggu waktu lama hingga harga sahamnya menyentuh fair valuenya?

Memang resiko nya adalah bisa jadi kamu kehilangan chance membeli exact bottom, dan biasanya hilang 10% – 15% potential gain. Tapi walaupun dengan technical analysis, cukup susah memprediksi exact bottom. Mau dengan mencari reversal pattern seperti double bottom, inverse HnS, maupun melihat wave nya dengan mencari Wyckoff accumulation phase, ditambah reversal price action candle nya seperti morning star, doji, hammer candle dkk. Pada tahap ini technical analysis lebih ke game of probability. Yes, menggunakan TA akan meningkatkan win probability misal dari 30% ke 60-70%. Namun jika saham tersebut tidak memiliki safety net lebar dan fundamental yang solid; kamu mengambil resiko yang jauh lebih besar daripada yang kamu sadari.

Menurut saya, mengkombinasikan FA dan TA bisa meningkatkan survivability dan meningkatkan CAGR kita. Walau tetap hal terpenting dari membeli saham adalah mengerti bisnis, caranya mendapatkan laba, dan bagaimana managementnya. TA sesimple entry dan exit rules agar bisa lebih efektif dalam berinvestasi / trading di pasar modal.

Pertanyaan terakhir: Jika FA sangat penting, kenapa harus capek2 belajar TA?


Tidak ada yang mengharuskan kamu belajar dan menguasai TA. TA menurut saya adalah alat bantu. Menggunakan pure FA misal dengan value investing, bisa bikin profitable. Menggunakan kombinasi TA, adalah dengan seperti mensubstitusi waktu dan meningkatkan turnover jual-beli saham dengan potensi kenaikan CAGR. TA akan selalu berguna selama market belum 100% efisien, dan big fund memiliki informasi lebih dulu daripada kebanyakan retail investor. Jika menunggu konfirmasi dengan LK, biasanya sudah telat. Harga saham sudah naik duluan dan menguntungkan orang2 yang punya circle of competence dan info lebih luas. Bagi yang ga paham? (Ada 850+ saham di IHSG, ga mungkin kan paham semua)… Technical analysis akan membantu kamu. Saham yang uptrend punya ‘reason’. Temukan reasonnya dan korelasikan dengan Fundamental nya. Saya punya alert system sendiri yang bikin saya aware terhadap momentum di market; sisanya? Bedah “WHY” nya.

Menggunakan TA yang dikombinasikan dengan beberapa rasio FA dalam screening saya, juga membantu saya memfilter potensi saham2 yang potensi saya beli. Dari 850+ universe IHSG bisa di reduce jadi beberapa saja dalam 1 waktu; efisien, dan bagi saya yang cukup aktif untuk bisa trading tapi ga suka juga beli banyak2, beli 2-3 saham per bulan dengan potensi CAGR > 40% lebih dari cukup.

Ingin belajar Technical analysis? Coba cek E-course kami DISINI. Perlahan kami akan selalu update materinya dengan materi-materi terbaru dan komprehensif untuk membantu kamu #beatthemarket


whatsapp chat clear whatsapp share clear


Leave a Reply

Sahambagger CS
Send via WhatsApp