,

Analisis Rights Issue INET: Apakah Layak Masuk?

Agas Mahendradhany Avatar
Analisis Rights Issue INET: Apakah Layak Masuk?

INET sedang melakukan rights issue besar senilai Rp3,2 triliun dengan harga tebus Rp250 per saham. 

Buat yang belum paham, rights Issue (HMETD) adalah hak bagi pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang diterbitkan perusahaan dengan harga tertentu, dalam jumlah sesuai porsi kepemilikan.

Tujuannya: menambah modal untuk ekspansi, bayar utang, atau modal kerja.

Ciri khas:

 1. Ada harga tebus (biasanya di bawah harga pasar, tapi bisa juga di atas jika manajemen yakin prospek cerah).

 2. Ada rasio (misalnya 100:69 → tiap 100 saham lama dapat 69 hak tebus).

 3. Hak ini bisa diperdagangkan di bursa (HMETD), jadi meski pemegang tidak ikut tebus, bisa dijual.

 4. Kadang ada bonus waran, memberi hak beli saham di harga tertentu di masa depan.

Pada kasus INET, mayoritas dana (±Rp2,8T) akan dipakai anak usaha GPI untuk membangun jaringan FTTH (Wi-Fi7) 2 juta homepass di Bali & Lombok. Sisanya untuk sewa kabel bawah laut (IRU) dan modal kerja anak usaha.

Fakta utama

 • Saham beredar sebelum RI: ±8,84 miliar lembar.

 • Saham baru RI: 12,8 miliar → total setelah RI: ±21,64 miliar lembar.

 • Harga pasar sekarang: ±Rp228.

 • Harga rights: Rp250 (lebih tinggi dari harga pasar).

 • TERP (harga teoritis setelah RI): Rp241.

 • Waran Seri II: 25 saham baru → 6 waran (exercise Rp300, berlaku 2026–2028).

Apakah menarik untuk investor baru?

Bagi yang belum punya saham, membeli lewat rights di Rp250 sebenarnya lebih mahal daripada beli langsung di pasar sekarang (Rp228). Jadi secara matematis, tidak ada keuntungan khusus. Nilai tambah hanya muncul jika:

 1. Harga saham benar-benar naik di atas Rp250 setelah dana masuk.

 2. Waran yang diterima bernilai signifikan di masa depan (jika harga saham > Rp300).

Bagi pemegang saham lama, ikut RI setidaknya pro-rata disarankan agar tidak terdilusi (potensi dilusi hingga 57%).

Simulasi investasi Rp50 juta

 • Modal Rp50 juta di harga 228 → dapat ±198 ribu saham.

 • Jatah HMETD = ±151 ribu lembar (tebus di 250).

 • Jika ditebus semua, total saham = ±371 ribu lembar, total modal = Rp87,8 juta.

 • Average cost = Rp237/saham.

 • Bonus waran = ±36 ribu lembar.

Kalau harga naik ke Rp300, nilai posisi jadi Rp111,2 juta → cuan ±Rp23,3 juta atau +26,6%.

Skenario penetrasi FTTH

Target GPI adalah 2 juta homepass. Dengan harga paket Rp299 ribu/bulan:

 • 50% penetrasi (1 juta pelanggan) → revenue ±Rp3.6 T/tahun.

 • Dengan net margin 10–15% → laba tambahan ±Rp500 miliar/tahun.

 • Total laba konsolidasi (setelah rights), EPS 25

Artinya, dengan penetrasi 50% dalam 3 tahun, harga wajar saham masih sedikit di bawah Rp400 jika pakai PER wajar (PER 15x)

Skenario harga Rp500

Agar harga Rp500 bisa justified:

 • Market cap target = Rp10,8 triliun.

 • Butuh laba bersih Rp433–721 miliar (tergantung PER 15–25).

 • Dengan ARPU Rp299 ribu:

 • Jika margin 15%, butuh 800 ribu – 1 juta pelanggan (penetrasi 40–50%).

 • Jika margin 10%, butuh 1,2 – 2 juta pelanggan (penetrasi 60–100%).

Jadi harga Rp500 baru realistis jika 1.5-2 juta pelanggan aktif dan margin sehat.

Kesimpulan

 • Rights issue INET adalah langkah transformasional: dari perusahaan kecil menjadi pemain besar FTTH.

 • Harga rights Rp250 memang terlihat premium, tapi bisa jadi “signal” keyakinan manajemen, mirip kasus PANI dulu.

 • Untuk investor baru, lebih rasional masuk lewat market sekarang di Rp228 → lalu ikut RI pro-rata, sehingga average cost turun ke Rp237 + dapat waran gratis.

 • Potensi jangka pendek ke Rp300 memberi return ±27%. Tapi untuk target lebih tinggi (Rp500), dibutuhkan penetrasi minimal >60% homepass (800 ribu – 1,2 juta pelanggan), yang tentu butuh waktu dan eksekusi besar-besaran.

Kesimpulan praktis: Masuk di pasar sekarang + ikut RI adalah strategi paling logis jika Anda percaya narasi FTTH INET bisa berjalan. Kalau masih ragu, tunggu ex-date RI untuk lihat dinamika harga.

Namun secara technical, harga saat ini sangat menarik untuk spekulasi swing ke last high nya di sekitar 300an

Dengan adanya warrant harga 300, paling tidak management yakin < 300 ini murah

Leave a Reply