Analisa Saham BEEF 2023: Mengenal Cash Conversion Cycle

·

·

, ,

Saham BEEF adalah perusahaan bernama PT Estika Tata Tiara Tbk, awalnya peternakan yang didirikan pada tahun 2001. Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis produk daging sapi, ayam, dan ikan, serta adonan beku. Namun semenjak 2019, adanya perubahan pada Laporan Keuangannya menunjukkan bahwa BEEF lebih ke jasa distributor hewan ternak dibandingkan peternakan (penggemukan). Karena harga sapi yang cenderung lebih mahal secara lokal, BEEF lebih prefer untuk mengimpor sapi jadi dari Australia lalu langsung dijual ataupun diolah menjadi produk jadi (dan maklon beberapa produk terkenal).

image 3
Analisa Saham BEEF 2023: Mengenal Cash Conversion Cycle 9

Munculnya COVID dan turunnya demand terhadap di sektor on-premise (makan diluar) serta terbatasnya pergerakan karena PPKM menyebabkan penjualan di supermarket, cafe, tempat makan menjadi minim. Dengan tingginya OPEX dari BEEF, dengan rendahnya penjualan menyebabkan saham BEEF merugi. Padahal di 2019 hingga tengah 2020 BEEF berada pada posisi net cash tertinggi nya yakni 2.5M seiring dengan Revenue tertinggi di quarter sama. Lalu perlahan revenue terus turun di Q3 2021 (TTM) di -36M. BEEF hingga perlu menaikkan net debt ke 465M dimana ini 2x lebih besar dibandingkan 2018, menyebabkan cash anjlok ke posisi terendah di 1.2M saja. Laba bersih pun sudah minus tidak bisa menutupi operation sehingga BEEF bisa dikatakan rugi operasional.

Pada tanggal 27 Februari 2023, adanya upaya penyelamatan oleh management dengan menjual sebagain besar saham ke Asia Agri International Pte. Ltd., sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit dan peternakan asal Singapura, dimana mereka mengakuisisi 81,59% saham BEEF. Akuisisi ini dilakukan dengan harga tender offer sebesar Rp61 per saham.

Setelah akuisisi tersebut, Asia Agri menjadi pemegang saham pengendali BEEF. Asia Agri berencana untuk mengembangkan saham BEEF di Indonesia, termasuk dengan meningkatkan kapasitas produksi dan ekspansi ke pasar internasional.

Harga saham BEEF mengalami kenaikan yang signifikan setelah akuisisi tersebut. Pada tanggal 27 Februari 2023, harga saham BEEF ditutup di level Rp67,50. Pada tanggal 5 Desember 2023, harga saham BEEF ditutup di level Rp120.

Upaya penyelamatan ini saya nilai baik karena beberapa hal:

  • Asia Agri merupakan perusahaan besar, memiliki reputasi yang baik, dan infrastructure serta jalur distribusi yang kuat
  • Menyelesaikan PKPU dan memperkuat financial dari saham BEEF, hingga di Q2 2023 DER menjadi 1.63x baik sekali (turun 1/2 nya)
  • Dengan jalur distribusi lebih kuat, dapat memaksimalkan quota impor sebanyak 12 ribu sapi (2023) dan plan 2024 sebanyak 15 ribu sapi

Asia Agri kemudian melakukan perubahan ultimate beneficial owner (dari Refin & Reria ke Diana Dewi). Diana Dewi ini CEO PT Suri Nusantara Jaya. Beliau yang punya bisnis cold storage, B2C dan distribusi luas ke berbagai supermarket. ini saling berkesinambungan dengan bisnis saham BEEF. Prediksi saya PT. SNJ ini mau menggunakan ijin impor BEEF untuk memperkuat supply nya.

Hal ini terlihat dari Q2 2023 persediaan melonjak, saya rasa karena keran impor yang dibuka (12 ribu).

image
Analisa Saham BEEF 2023: Mengenal Cash Conversion Cycle 10

Tapi jika kita perhatikan, kandang AB AC dan AD adalah shipment Feb hingga Juni 2023 dengan total sapi baru di 2.165 ekor (50% kapasitas BEEF). AA adalah sapi kuota 2022. Namun lonjakan sapi ini apakah bisa di flush out dengan cepat di 2023?

Days of Inventory dan Cash Conversion Cycle

Untuk perusahaan cyclical dan perusahaan yang heavy pada distribusi dan inventory nya, saya suka menggunakan analisa CCC untuk memprediksi kemampuan perusahaan mengutilisasi inventory nya dan memberikan kita pandangan terhadap supply dan demand yang ada.

Rumus Cash Conversion Cycle

Rumus Cash conversion cycle direpresentasikan sebagai:

CCC = DIO + DSO – DPO

Di sini DIO mengacu pada Days Inventory Outstanding, DSO mewakili Days Sales Outstanding, dan DPO mengacu pada Days Payable Outstanding (DPO). DIO dan DSO terkait dengan arus kas masuk perusahaan, sementara DPO terkait dengan arus kas keluar. Selanjutnya, hari hutang yang belum dilunasi adalah satu-satunya angka negatif dalam estimasi CCC.

Anda juga dapat melihat rumus dengan cara lain dengan mempertimbangkan bahwa DIO dan DSO terkait dengan persediaan dan piutang yang merupakan aset jangka pendek dan dianggap positif, sedangkan DPO terkait dengan hutang dagang yang merupakan kewajiban dan karenanya dianggap negatif.

Apa yang dimaksud dengan Days Inventory Outstanding (DIO)?

Ini mengacu pada hari-hari yang dibutuhkan organisasi secara rata-rata untuk mengubah inventarisnya menjadi penjualan. Secara keseluruhan, DIO mengacu pada jumlah rata-rata hari di mana perusahaan menahan persediaannya sebelum menjualnya. Rumus DIO adalah

DIO = (Rata-rata Persediaan / Harga Pokok Penjualan) x 365
(Average Inventory / Cost of Good Sold) x Number of Days

Apa itu Days Sales Outstanding (DSO)

Ini mengacu pada jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan perusahaan dalam mengumpulkan piutangnya. Dengan cara ini, DSO digunakan untuk memperkirakan jumlah hari rata-rata perusahaan untuk mengumpulkan pembayaran setelah penjualan. Rumusnya adalah

DSO = (Rata-rata Piutang Usaha/Total Penjualan Kredit) x 365
(Average Receivable / Total Sales) x Number of Days

Apa yang dimaksud dengan Days Payable Outstanding (DPO)?

DPO mengacu pada jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan organisasi untuk membayar kembali utangnya. Ini akan memperkirakan jumlah hari rata-rata bagi organisasi untuk membayar fakturnya dari kreditor perdagangan yaitu pemasok. Rumus DPO adalah-

DPO = (Rata-rata Hutang Usaha / Harga Pokok Penjualan) x 365
(Average Payable / Cost of Goods Sold) x Number of Days

Seperti yang sudah jelas sekarang bahwa cash conversion cycle dapat dipecah menjadi tiga bagian DIO, DSO, dan DPO.

Bagian DIO mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan bisnis untuk menjual inventarisnya, sementara bagian DSO mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan kas dari penjualan ini. Kemudian bagian DPO menilai berapa banyak waktu yang dibutuhkan organisasi untuk melunasi pemasoknya.

Dengan demikian, CCC adalah siklus di mana organisasi membeli inventaris kemudian menjualnya secara kredit, dan setelah itu, ia mengumpulkan piutang dan mengubahnya menjadi kas.

Apa manfaat menggunakan Cash Conversion Cycle pada bisnis?

Cara terbaik untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan adalah dengan meningkatkan penjualan persediaan untuk mendapatkan keuntungan. CCC mengikuti siklus hidup kas yang digunakan untuk berbagai aktivitas bisnis. Pada dasarnya, cash conversion cycle membahas seberapa cepat bisnis dapat mengubah kas yang diinvestasikan dari awal (investasi) hingga akhir (pengembalian). Semakin rendah CCC dianggap lebih efektif untuk bisnis. Manajemen inventaris bersama dengan realisasi penjualan dan hutang adalah tiga elemen vital dari sebuah bisnis. Jika salah satu dari ini akan meningkat dalam jumlah, frekuensi, atau nilai, bisnis pada akhirnya akan menderita.

Seiring dengan ukuran keuangan yang berbeda, nilai CCC akan menunjukkan seberapa efektif manajemen perusahaan akan menggunakan aset dan kewajiban jangka pendek untuk menciptakan dan menyebarkan kembali kas dan karenanya akan memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan perusahaan sehubungan dengan manajemen kas. Ini juga mengevaluasi risiko likuiditas yang terkait dengan operasi perusahaan.

Days of Inventory dan Cash Conversion Cycle Saham BEEF

image 1
Analisa Saham BEEF 2023: Mengenal Cash Conversion Cycle 11

Saya gunakan quarterly data untuk menghitung DIO dan CCC saham BEEF, maka faktor pengalinya adalah 91-92 hari.

Adanya covid membuat HPP melonjak dan alhasil rugi bersih. Hal ini karena demand anjlok (B2C ga jalan karena PPKM) sehingga DIO (days of inventory) naik dari rata-rata 22 – 50 hari ke puncaknya di 238 hari (Q4 2020) dan 283 hari (Q2 2022) — di 2022 saya rasa karena daya beli yang turun akibat inflasi yang tinggi.

CCC (cash conversion cycle) negatif umumnya bagus, karena ibarat ini perusahaan dah dapet uang dulu sebelum perputaran inventory abis, tapi kalo terlalu negative artinya ada sesuatu yg salah. CCC Q2 2022 negative -1554. ini sebenarnya buruk sekali. artinya BEEF ga bisa jualan, dan vendornya terus dihutangi banyak sekali.

Di Q2 2023 persediaan melonjak, karena keran impor yg dibuka karena saham BEEF mendapatkan ijin impor 12rb sapi di 2023 seperti yang saya utarakan sebelumnya. Namun DIO yang tidak melonjak, malah menurun, menunjukkan inventory besar itu bisa di flush out dengan cepat (mungkin dengan channel2 nya SNJ / Asia Agri). Namun di Q3 2023, penyerapannya melambat sehingga DIO naik ke 113 hari dari 6 hari. Terlihat juga dari sales yg turun di Q3 2023 QoQ. Tapi ini menurut saya masih perlu dilihat lagi di Q4 2023, apakah trend ini bisa membaik lagi ataukah memang peak demand nya di Q2 saja karena Festive (idul Adha, idul Fitri dkk). Jika di Q4 bisa turun dibawah 100 hari, dengan impor 12 ribu sapi, maka saya yakin BEEF dengan kuota 15 ribu di 2024 akan baik-baik saja, dan turnaround nya akan terkonfirmasi.

Namun saya pikir dengan masuknya Diana (CEO PT. SNJ) dengan 100% kepemilikan Asia Agri di saham BEEF dan segudang perusahaan serta komunitas yang ia miliki, akan mampu untuk membawa perubahan baik pada saham BEEF.

image 2
Analisa Saham BEEF 2023: Mengenal Cash Conversion Cycle 12

Bu Diana ingin tender offer lagi untuk mengambil 6.88% saham yang ditawarkan maksimum 483,47 juta lembar dengan harga Rp 123 per lembar atau total senilai Rp 59,46 miliar.

Walaupun saya rasa BEEF ini menarik, namun story Turnaround nya sudah jalan. Range geraknya mulai terbatas ke area 400. Jika kita bisa sadar, dan ambil ketika masih di range 60 (harga beli Asia Agri) atau 123 (harga beli bu Diana) menurut saya ini no-brainer. Namun untuk sekarang, upside tersisa sisa 50% gain namun dengan risk yang kurang lebih sama, 1:1. Jika menurut kamu, ini worth silahkan, namun bagi saya tampaknya cukup risky.


whatsapp chat clear whatsapp share clear


Leave a Reply

Sahambagger CS
Send via WhatsApp