Saham KKGI: PT Resource Alam Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara melalui anak perusahaan dan perdagangan batubara. Perusahaan yang dahulu bernama PT Kurnia Kapuas Utama Glue Industries ini melalui tiga anak usahanya memproduksi batubara yang awalnya sebagian besar diekspor ke China (78%), India (9,6%) dan Korea (8,2%), namun as per data FY 2022 ini fokusnya adalah ke India (30.4%), Korea Selatan (26.6%), China (13.1%), Bangladesh (10.3%) dan Lokal (17.2%).
Batubara KKGI tergolong ICI-4 dengan nilai kalori sekitar 4.200 kcal/kg. Ini termasuk jenis kalori rendah, dimana memang untuk mengutilisasi batubara kalori rendah ini dibutuhkan investment lebih besar seperti boiler yang lebih besar, sehingga kurang efisien jika digunakan langsung dibandingkan batubara kalori tinggi (seperti antrasit – bituminus). Eropa pun mulai mengurangi penggunaan batubara kalori rendah dan fokus pada kalori tinggi saja untuk mendapatkan energy yang lebih bersih. Eropa memang jauh lebih “melek” ESG dibandingkan Asia. Namun tidak serta merta batubara kalori sendang ke rendah dihindari. Marketnya muncul ketika ada fokus terhadap volume dan harga. Di negara seperti India dan China dimana membutuhkan energy sangat tinggi (jumlah manusianya banyak) serta Korea Selatan yang memang tidak memiliki sumber daya alam sama sekali, harga menjadi concern. Lebih baik membeli ICI 4 dan 5 yang murah namun banyak dibandingkan ICI 1 yang harganya sangat tinggi dan terbatas. Beberapa metode meningkatkan value dari batubara kalori rendah dengan gasifikasi pun bisa dilakukan.
Mengenal simple business model batubara
Simplenya adalah beli lahan dan sudah dicek oleh tim Geodesi / Geologi –> pembukaan lahan (striping & removal) –> pertambangan (open pit / underground mining) –> Coal hauling –> Coal stock ROM –> Crushing process –> Coal hauling –> (harus juga memiliki jalan transportasi ke pelabuhan) –> Stock pile lalu di transportasikan. Ada beberapa potensi resiko dan opportunity disini:
Mining site punya potensi kegagalan akibat force majeure seperti ketika musim hujan dan pit terendam (case ARCI) sehingga tidak bisa digunakan dan menyebabkan tidak konsistennya produksi, maupun opportunity seperti membuat jalanan dari tambang ke pelabuhan yang bisa disewakan (case TEBE), maupun nilai tanah (sebagai aset) jika suatu hari nanti bisa ter-unlock valuenya ketika daerah tersebut mulai ramai.
Ketika batubara sudah siap dikirimkan, potensi cashflow adalah dari volume produksi x ASP (harga jual) yang dipengaruhi oleh harga pasar (spot / future) maupun DMO (Domestic Market Obligation, untuk kontrak dalam negeri). Karena KKGI sebagian besar ke market luar negeri, kita akan gunakan ICI-4 price sebagai patokan, dan kita bedah secara fundamental serta technical analysisnya.
Yuk kita analisa KKGI lebih dalam lagi berdasarkan story, fundamental, technical analysis hingga hitungan fair value dan MoS nya.
[restrict level=”notlogin,free”]
[elementor-template id=”9636″]
[/restrict]
[restrict level=”vip6,vip12,vip24″]
Harga saham KKGI vs Net income (TTM) vs PBV KKGI
Gambar diatas adalah kombinasi chart dari price, net income (TTM) dan PBV. Kita bisa lihat dalam 10 tahun terakhir, KKGI mengalami beberapa up and down. Siklus batubara di 2013-2014, sama seperti saham batubara lain, KKGI mengalami lonjakan harga saham yang diikuti PBV yang meningkat drastis. Di tahun-tahun ini, harga saham cyclical memang di valuasikan lebih “mahal” dibandingkan di tahun 2022-2023 ini. Di tahun tersebut, puncak saham KKGI dihargai hingga PER 9, namun 2022 lalu hanya sampai PER 5. Sama hal nya seperti ITMG yang pernah mencapai PER 12 namun sekarang hanya sampai PER 4. Investasi bukanlah ilmu eksak, terutama di cyclical yang sangat abstak. Kita tidak bisa memakai “standard” dulu untuk diaplikasikan ke saat ini. Namun yang bisa kita lihat adalah bagaimana trend dan pola yang terjadi.
Di 2016 adalah titik terendah (bottom) dari KKGI sama seperti ketika 2020. Apa yang mirip dari sana? Ada satu kriteria yang umum terjadi ketika mencari bottom pada cyclical: PBV rendah – sangat rendah, earning jelek, sehingga PER tinggi (atau beberapa case, negatif), dan munculnya isu bahwa “industri ini sudah sunset” padahal demand nya masih tetap akan ada hingga beberapa tahun kedepan. Di 2016 dan 2020 isu ESG dan renewable energy sangat kuat, dunia ingin menggantikan “shock” dan ketergantungan yang terjadi pada peak energy beberapa waktu lalu (2013, 2018). Namun apakah bisa semudah itu menggantikan fossil fuel yang murah? Tidak semua negara bisa, dan dalam waktu cepat. Mungkin dalam hitungan dekade, yes, tapi 3-5 tahun? Lihat saja masih banyaknya PLTU, kendaraan bermotor, hingga demand spiking ketika memasuki winter.
Melirik 2023, terjadi sesuatu yang menarik disini, dimana tidak terjadi di beberapa cycle sebelumnya. Yakni laba bersih yang masih terus kuat naik, dengan PBV nya koreksi cukup dalam seperti tengah 2021. Grafik PBV 1x dan dibawah grafik saham dengan earning meningkat, memberikan PER yang sangat murah yakni sekitar PER 3x. Hal ini yang mendasari saya mengulik saham KKGI setelah mencari dengan SB Compas (https://sahambagger.com/compass) saham apa sih yang sebenarnya punya margin of safety dan valuasi murah namun financial kuat saat ini? Saya melihat penurunan (koreksi) harga saham batubara beberapa waktu lalu sangat aneh, karena kinerja nya masih sangat kuat, namun koreksinya terlalu cepat (dan tajam), menawarkan buying / swing opportunity serta dividend tahun depan yang menarik (yield > 10%).
Filter yang saya gunakan adalah sebagai berikut:
1. Type: Syariah, Liquid, Non Big Marketcap (preferensi pribadi)
2. 6M Price return: < 50% (saya ingin mencari saham yang belum banyak naik)
3. Upside: > 10% (untuk mencari saham yang punya margin of safety)
4. SB A-Factor sort from 100% to 0% (untuk sort dari saham berkualitas yang masuk kriteria good QVM)
Ada dua saham batubara yang masuk disini yakni KKGI dan BSSR. Secara kuantitatif KKGI lebih menarik pada harga saat ini. TPMA IPCC dan beberapa saham lain memang bagus dan saya kenal dalaman LK nya, hanya saja ketika post ini dibuat, menurut saya sahamnya sudah mulai diapresiasi lagi (secara technical), sehingga saya memutuskan untuk membedah KKGI, yang tampaknya masih ketinggalan. Mari kita cek apakah memang menarik.
Production Volume vs ASP (Average Selling Price)
Dilansir dari Pubex KKGI, hingga Q4 2022 production dan salesnya terus meningkat. Bahkan hingga H1 2023 ini. Pada tahun 2022, KKGI menargetkan 4 juta ton produksi batubara, namun realisasinya hanya di 3.6 juta ton (90%). Pada 2023, KKGI menargetkan 4.3 juta ton produksi, dengan 300rb dari site loa haur yang mulai produksi di 2023 ini.
Disini bisa kita lihat bahwa di Q2 2023 terjadi penurunan inventory yang cukup tajam hingga -22% QoQ, Namun pihak management juga melakukan aksi peningkatan production sebesar 26% yang menghasilkan kenaikan revenue dari pertambangan batubara sebesar 6.7% QoQ. Walaupun terjadi penurunan ASP diakibatkan turunnya harga ICI-4 dari $73.9 ke $62.63, penurunan ini bisa ditutupi oleh kenaikan produksinya sehingga EPS nya tidak drop jauh dan masih di kisaran 40. Bagi produsen batubara tentu saja lebih prefer ASP tinggi dibanding volume tinggi, karena effort kerja yang diberikan lebih besar dan menurunkan profit margin. Namun seperti kata Peter Lynch, red flag adalah ketika kenaikan inventory jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan sales volume. Di kasus KKGI, justru terlihat demand coalnya meningkat seiring turunnya inventories yang harus diakomodir dengan kenaikan produksi hingga double digit QoQ.
Total produksi hingga H1 2023 ini sudah mencapai 2.6 juta ton, dimana dengan demand yang meningkat ini saya yakin target 4.3 juta ton di FY 2023 akan dapat terpenuhi.
Ketika kita bedah lebih dalam, didapatkan bahwa site dengan total cadangan (reserved 99 MT) dan area terluas adalah blok loa janan (kebetulan saya lahir di Samarinda, jadi tau bahwa memang di daerah ini penuh batubara yang bahkan tidak perlu digali terlalu dalam – cheaper cost). Dan sebenarnya ada potensi unlock story lagi: IKN, jika ibukota jadi pindah, harga tanah KKGI akan jadi tinggi dan punya “hidden gem” seperti ASRI BSDE dkk diakibatkan pencatatan aset adalah ketika harga akuisisi bukannya harga market saat itu. Tapi karena IKN tergantung president baru nanti dan disana itu masih hutan-hutan, anggap saja tidak ada.
Di 2021 dan 2022 produksi nya merosot tajam dari yang sebelumnya sekitar 1.3 juta ton di 2020 menjadi sekitar 330 ribu ton, yang disebabkan adanya tanah longsor di site tersebut pada Oktober tahun 2021. Seiring naiknya demand dan pulihnya site Loa Janan, di H1 2023 sudah bisa menghasilkan 606 ribu ton, jika di annualized bisa 1.2 juta ton. Dengan naiknya demand per Q2 2023 saya rasa 1.3 juta ton seperti 2020 bisa dikejar.
Ekspektasi dan resiko
Saya punya 3 skenario, pesimis, netral, optimis. Pesimis jika ternyata volume target tidak bisa dikejar dan mungkin hanya sampai di 4 juta MT dengan ASP turun ke $55. Netral jika target 4.3 juta MT tercapai dengan ASP stabil di $62. Dan optimis jika target bisa mencapai 5 juta MT dengan ASP juga sama di $62. Ada tambahan revenue dari listrik dan lain-lain setara +2,500,000 USD, dan asumsi (dari range beberapa tahun kebelakang) beban pokok setara -72.5%, beban usaha -5% dan pajak -7.5% serta USD 15rb. Saya hitung cepat saja, tidak perlu akurat. Hanya untuk gambaran.
Saya menggunakan USD 15rb (cukup rendah mengingat DXY sudah diatas 100 dan nilai USD/IDR sedang uptrend di 15,250), dengan kondisi suku bunga masih tinggi, kita expect USD akan tetap stay di angka 15rb an. Jika lebih tinggi tentu akan lebih positif ke laba KKGI.
Dengan angka pesimis saja EPS masih diatas 100 yang mana walau lebih rendah dari 2022 ddengan EPS 122 namun jauh lebih tinggi dari 2021 dengan EPS 66. Asumsi netral memberikan YoY growth +7% vs 2022 dan angka optimis memberikan +29% growth. Hingga 2023 ini pun PSP masih terus buyback sahamnya menunjukkan kepercayaan diri PSP pada kinerja perusahaan dan meningkatkan shareholder yield. Menarik. Walaupun saya penasaran, kenapa harus buyback saham, apakah memang PP merasa saham KKGI ini terlalu murah? (dan agar terlihat baik dimata Investor) atau memang tidak ada yang bisa dilakukan? Padahal inventory level terus menurun walau produksi sudah digenjot habis.
Lalu saya yakin yang mana? Pertanyaan sulit. Namun tampaknya saya cukup yakin dengan netral ke optimis karena per Juli 2023, Loa Haur sudah mencapai 75% hauling road, jika Q4 sudah bisa jalan, otomatis akan menambah produksi yang saat ini saja sudah 60% target as per H1 2023. Namun untuk ASP diatas $60 tampaknya sulit, karena harga ICI-4 saja sudah menuju $57 (walau tampaknya KKGI punya harga kontrak, dimana ASP nya selalu cukup tinggi dibanding market price).
EPS sekitar 107 – 157 jika DPR bisa 60% maka akan memberikan DPS (Dividend per Share) senilai 64 hingga 94. Dengan harga saat ini di 488, makan potensi dividend yield nya adalah 13% (pesimis) hingga 19% (optimis). Sangat menarik.
Gambar diatas adalah Cash / Total Capital (Debt + Market Cap) yang dimiliki KKGI. Dengan persentase cash yang makin besar, KKGI tentu saja akan bisa memberikan Dividend yang menarik.
Walaupun saya cukup optimis, kita perlu pantau resikonya juga, jika ASP turun hingga dibawah 55 dan USD juga turun dibawah 15rb, ataupun produksi terganggu di Q4 akibat curah hujan tinggi (kalimantan memiliki curah hujan tinggi, dan Samarinda termasuk sering hujan dan susah di prediksi), maka EPS akan turun drastis. EPS drop biasanya akan membuat investor seasonal dan trader takut dan out, sehingga ada bearish momentum muncul.
Valuasi, murah atau biasa saja?
Karena KKGI cashnya cukup banyak, saya coba menggunakan Enterprise Value untuk menilainya. Enterprise value atau EV merupakan ratio yang menunjukan besarnya nilai (value) dari suatu perusahaan atau sering disebut firm鈥檚 value. EV berbeda dengan kapitalisasi pasar (marketcap). Bedanya:
- Perhitungan enterprise value adalah kapitalisasi pasar + utang – kas dan setara kas, sedangkan rumus kapitalisasi pasar adalah jumlah saham yang beredar x harga saham;
- Kapitalisasi pasar tidak menghitung utang dan cadangan kas perusahaan;
Akan coba kita bandingkan EV / EBITDA (earning before interest, tax, depreciation and amortization) pada saham pertambangan:
Kurang dari 1/2 sektor energy walaupun masih ada yang terlihat “lebih murah” seperti ITMG, INDY, MBAP. Namun karena mereka berbeda ICI dan story nya berbeda, maka tidak bisa digenelarisir. Perlu kita bedah masing-masing. Namun KKGI dengan EV/EBITDA 1.4x ini cukup murah. Dengan PBV 1, EV saat ini juga setara 1.4x market cap menawarkan margin yang sehat untuk dibeli.
Untuk sebuah perusahaan cyclical saya tidak pede memberikan PER diatas 8, untuk small-mid cap seperti KKGI yang tidak se powerful management ITMG tentu lebih layak divaluasi rendah. Kita asumsikan saja PER 5x berdasarkan historical 1 tahun kebelakang ini. Jika PER 5x diberikan pada EPS 130 (netral) maka fair value akan di sekitar 650. Angka ini menawarkan upside sebesar 33% ditambah potensi dividend sebesar 15% maka total expected return bisa di 48%. Nilai ini juga sesuai dengan ekspektasi jika menggunakan valuasi PBV, dimana jika kita ambil mean historicalnya bisa didapatkan sekitar 1.4-1.5x PBV.
Overall dari SB Dashboard (cek DISINI)terlihat snowflakesnya pun sangat bagus menunjukkan kualitas finansial yang sedang sangat baik. Ini wajar sekali terjadi ketika saham cyclical sedang berada di puncaknya. Memang riskan untuk masuk saat ini, namun jika hanya untuk swing (dengan proporsional di porto tidak terlalu besar) saya rasa risk vs gainnya masih menarik.
Technical analysis KKGI
Bagaimana dengan technical analysisnya? Saya menyukai kombinasi fundamental dan technical karena memberikan saya better view untuk kapan masuk dan keluar.
Terlihat bahwa ketika kita buat daerah supply and demand serta menggunakan indikator VPVR (highlight kuning), terdapat volume besaar di harga 630. Memang analisa kita memberikan fair value (secara funamental di 650, cukup dekat). Namun saya akan lebih memilih area dimana terdapat supply zone kuat yang ditunjukkan dengan adanya volume yang signifikan, yakni 630. Dari harga sekarang terdapat upside potential sekitar 30% (belum dividend, jika di hold cukup lama).
Harga saham KKGI juga telah diatas EMA (exponential moving average) 50 dan 100, menunjukkan bahwa sahamnya sedang uptrend walaupun dengan weak trend. Saya akan taruh stoploss -10% di sekitar 430an, atau dibawah previous low. Walaupun bisa saja jika saya yakin dengan storynya, namun harga sahamnya turun, tidak saya cutloss, saya wait and see. Atau bahkan belum naik, saya cut karena ada hal fundamental yang berubah atau belum sadar sekarang (namun sebenarnya crucial). Tapi jelas saya tidak menyarankan untuk average down saham ini karena story yang sudah memuncak (energy). Kita tidak akan pernah tahu kapan pesta benar-benar usai.
Saya sebenarnya sudah enggan masuk saham energy. Namun melihat fast swing opportunity ini, mungkin akan saya coba explore hingga EoY 2023 ini. Saya tidak akan masuk sebesar conviction saya ke BTPS memang.
Disclaimer on. Selalu lakukan analisa lagi sendiri. Karena stockpick bisa diberikan, conviction tidak bisa.
Salam, Agas.
[/restrict]
Momentum Stock Investor since 2017. S1 ITB (Indonesia), S2 YU (South Korea).
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.