Analisa saham DRMA: Growing mid-cap OEM automotive dengan management yang baik

·

·

, ,

PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) didirikan pada tahun 1989 dan telah menjadi salah satu pemasok terkemuka industri otomotif di Indonesia. Perusahaan ini fokus pada produksi komponen sepeda motor dan mobil, dan menawarkan berbagai macam produk seperti rangka body, muffler, velg, stang, pegangan, standar utama, langkah kaki comp bar, lengan ayun, bantalan lengan, pengikat, dan banyak lagi.

DRMA berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas tinggi kepada pelanggannya. Hal ini dibuktikan dengan penerapan sistem manajemen mutu ISO TS 16949 dan manajemen lingkungan ISO 14001. Perusahaan ini juga memiliki fasilitas inspeksi yang canggih untuk memastikan akurasi dan kualitas produk, seperti Atomic Absorption Spectroscopy (AAS), Layout Machine, Flexible Arm Measurement, Photo Micro and Macro, Profile Projector, Tensile Strength, Salt Spray Test & Cass Test. Fasilitas ini dikalibrasi secara berkala untuk menjaga keakuratannya.

Management profile and business DRMA

image 5
Analisa saham DRMA: Growing mid-cap OEM automotive dengan management yang baik 18

DRMA adalah salah satu dari gurita bisnis milik triputra group yang dimiliki oleh TP. Rachmat. Beliau memulai karir di grup otomotif Astra International, didirikan oleh pamannya William Soeryadjaya, pada tahun 1968 hingga akhirnya menjadi CEO, sebelum keluar dan membengun grup usaha sendiri. Bersama beberapa keluarganya, dan kenalannya di Astra Group, TP. Rachmat membangun kerajaan bisnisnya.

image 4
Analisa saham DRMA: Growing mid-cap OEM automotive dengan management yang baik 19

Semua saham yang dimiliki Triputra Group maupun TP Rachmat secara pribadi adalah: TAPG, DSNG, KMTR, DRMA, ADRO, ASSA. Jika dilihat dari SBAP (Saham Bagger Analysis PRO) kita, 6 saham ini adalah perusahaan bagus yang bertumbuh dan kami belum ada mendengar kasus-kasus signifikan yang mempertanyakan integritas managementnya.

DRMA memiliki sarana produksi yang terintegrasi, mulai dari stamping, cold forging, machining, CNC/NC bending, manual & robot welding, robot spot welding, auto multi drilling, special propose machine, hingga proses finishing seperti nickel chrome plating, acid zinc plating, spray painting with robot paint, cathode electro dipping (CED) painting & heat treatment.

DRMA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 20 Desember 2021. Saat ini, saham perusahaan ini dimiliki oleh PT Dharma Inti Anugrah sebesar 47,6%, Public (each below 5%) 21,44%, PT. Triputra Investindo Arya sebesar 14,16%, Irianto Santoso, Iwan Dewanto, Hadi Kasim, Yosaphat Panuturi Simanjuntak, Philipus Naftali dan Endang Ahmad Zakaria.

Kegiatan usaha utama DRMA saat ini meliputi:

  • Industri komponen dan perlengkapan sepeda motor roda dua dan tiga
  • Industri suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor roda empat atau lebih
  • Industri paku, mur dan baut
  • Industri sepeda motor roda dua dan tiga
  • Jasa industri untuk berbagai pengerjaan khusus logam dan barang dari logam
  • Industri karoseri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dan industri trailer dan semi trailer
  • Industri sepeda dan kursi roda termasuk becak
image 6
Analisa saham DRMA: Growing mid-cap OEM automotive dengan management yang baik 20

Apa perbedaan DRMA dengan berbagai perusahaan automotive lain?

Penjualan mobil: ASII, IMAS, PMJS, CARS

Automotive components:

  1. After market: MASA, IMAS, SMSM, AUTO, PMJS, GJTL
  2. OEM (Original Equipment Manufacturer): AUTO, DRMA

Kalau dilihat dari jenis marketnya,model bisnis DRMA ini sebenarnya mirip dengan segmen manufaktur AUTO. Bedanya, AUTO juga punya segmen perdagangan yang fokus menjual suku cadang pengganti ke konsumen akhir (aftermarket). Sementara DRMA kalau bisa dibilang, menjual parts yang lebih luas segment nya di 2W dan 4W dengan sasaran brand yang lebih banyak, walaupun customer terbesar DRMA tetaplah AHM juga (Astra Honda Motor).

Karena profil yang lebih luas ini, DRMA memiliki moat dari product nya, walaupun AUTO memiliki jaringan distribusi terbaik, DRMA memiliki “pilihan terbanyak”. Hal ini didukung dari strategic partnership DRMA ke perusahaan Korea dan Jepang seperti Hyundai (Korea) – JV sejak 2022, dan Sankei Giken (Japan) – JV sejak 2011.

DRMA fokus pada automotive parts yang membutuhkan R&D level tinggi dan awalnya di import sekarang dinasionalkan. Selain, kekuatan manufaktur yang sudah ada saat ini, ada beberapa inisiatif growth masa depan yang memfokuskan pada sektor 3W dan EV parts yang sedang tumbuh (walau masih kecil).

Financial analysis saham DRMA

image 7
Analisa saham DRMA: Growing mid-cap OEM automotive dengan management yang baik 21

Kenaikan Laba Bersih yang Signifikan

Dari data diatas didapatkan bahwa penjualan ke sektor 2W lebih tinggi dari 4W, namun komposisinya shifting dari 66% 2W di 2021 dan sudah ke 51% ke 1Q24 ~ 2024F. Dimana hal ini sejalan dengan management dimana market 2W sudah cukup saturated. Yang kedepannya bisa difokuskan adalah elektifikasi, dimana sudah mulai banyak brand EV dan semua membutuhkan EV charger. DRMA dapat memproduksinya. Namun untuk segment 4W, masih cukup luas seiring meningkatnya ekonomi Indonesia.

DRMA diproyeksikan mencatatkan laba bersih senilai Rp715 miliar di tahun 2024 dan Rp788 miliar di tahun 2025. Hal ini menunjukkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10,2% dari tahun 2024 ke tahun 2025. Kenaikan ini mencerminkan peningkatan permintaan komponen otomotif seiring dengan pemulihan ekonomi dan pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, walaupun mungkin sejak 1Q23 dan 1Q24 sedikit melambat.

image 9
Analisa saham DRMA: Growing mid-cap OEM automotive dengan management yang baik 22
image 8
Analisa saham DRMA: Growing mid-cap OEM automotive dengan management yang baik 23

Namun kondisi ini tentu tidak akan terus dibawah, menurut kami, 2024 low-base nya adalah saat ini, sehingga jika kedepannya dengan impact inflasi melandai, suku bunga turun, seharusnya akan dapat menggenjot pertumbuhan dari penjualan kendaraan. Otomatis, DRMA akan mendapatkan double impact dari: (1) Penjualan mobil/motor baru, (2) Mobil/motor bekas

Rasio Keuangan yang Menarik

image 10
Analisa saham DRMA: Growing mid-cap OEM automotive dengan management yang baik 24

DRMA memiliki rasio keuangan yang menunjukkan valuasi yang menarik dibandingkan dengan laba bersih dan asetnya.

  • PER dan PBV: PER DRMA di sekitar 9x dengan PBV 2.37x, dibandingkan kompetitornya AUTO memang terlihat lebih mahal
  • ROE: Hal ini ditunjang karena efektivitas nya yang bisa memberikan ROE 26% dibandingkan AUTO yang hanya 1/2 nya saja. Contohnya seperti SMSM, memiliki PBV 3x namn memiliki ROE juga di 27% (mendekati 30%). Dari sini terlihat secara relational PBV-ROE, AUTO sangat murah, DRMA agak murah sementara SMSM sudah agak harganya
  • EV/EBITDA (Enterprise Value to EBITDA Ratio): EV/EBITDA DRMA di tahun 2024 diproyeksikan sekirar 5x. Nilai EV/EBITDA ini cukup murah karena biasanya dalam merger & acquisition, common sense yang dianggap wajar adalah EV/EBITDA sekitar 8-10x, sementara sektor automotive di Indonesia saat ini dihargai sekitar 7x
  • Market cap: Market cap masih 4.8T dibandingkan kompetitornya yang sudah 10T tentu membuat DRMA menjadi lebih seksi karena dengan potensi bertumbuh yang masih lebih luas, market cap lebih kecil bisa lebih lincah naiknya
image 12
Analisa saham DRMA: Growing mid-cap OEM automotive dengan management yang baik 25

Pertumbuhan EPS yang Positif dari 2018 – sekarang

Secara historical data, DRMA tumbuh dengan 14% CAGR revenue dan 31% CAGR net income. Luar biasa tinggi dengan rata-rata ROE di 27-30%. GPM NPM terus naik menunjukkan management juga fokus untuk selain meningkatkan revenue namun juga melaukan efisiensi dan tidak menambah fixed cost terlalu besar. Walaupun di 2023 dengan tingginya pencapaian, nilai SGA atau utama nya gaji meningkat lumayan tinggi, menurut saya sangat wajar di dunia manufaktur, dimana bonusnya memang sangat tinggi jika pencapaian tinggi untuk memotivasi karyawan. Ini umum terjadi di Astra group maupun pertambangan. Yang berbahaya jika, kondisi lagi buruk, namun efisiensi tidak dilakukan.

Dari beberapa hasil diskusi analyst ke management, DRMA diproyeksikan mencatatkan pertumbuhan EPS (Earnings Per Share) sebesar 13,0% di tahun 2024 dan 10,2% di tahun 2025, namun ini harus melihat 2Q24, dimana kunci comebacknya earning DRMA tergantung earning Q2. Namun dengan melihat data Gaikindo penjualan yang anjlok di April (-35%), diakibatkan beberapa hal: (1) libur pemilu, semua fokus ke pemilu, (2) libur lebaran, (3) kenaikan suku bunga serta lending menjadi makin mahal. Tampaknya 2Q24 akan masih lesu earningnya, namun kami yakin comeback akan terjadi di H2 2024 seiring membaiknya ekonomi dan stabilisasi setelah pemilu.

Pertumbuhan EPS yang positif tentu akan menunjukkan bahwa 1Q24 ini menjadi low-base, sehingga valuasi akan meningkat pada akhirnya.

Dividen Yield yang cukup menarik

Dengan laba yang turun saja, misal di EPS 2024E 120 maka dengan DPR 30% akan memberikan DPS 36. Dimana bagi yang membeli DRMA di harga 1000 akan mendapatkan dividend yield 3.6%, namun bagi yang ikutan rekomendasi di grup Telegram Saham Bagger VIP, dan membeli di harga 850an tentu akan merasakan dividend yield 4.2%. Sudah setara deposito. Menarik jika memang DRMA bisa terus bertumbuh, tentu DPS akan terus naik.

Management DRMA tetap optimis walaupun 1 semester terakhir kurang memuaskan

DRMA menunjukkan optimisme untuk tahun 2024, dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan 10% dibandingkan tahun 2023. Hal ini disampaikan dalam rapat analisa keuangan triwulan 4/FY23 yang dipimpin oleh CEO DRMA, Bapak Irianto Santoso. Meskipun mengalami penurunan pendapatan 13,9% di triwulan 4 2023 dibandingkan triwulan sebelumnya, DRMA menunjukkan tanda-tanda pemulihan di awal tahun 2024. Produksi di triwulan 1 2024 terlihat lebih baik dibandingkan triwulan 4 2023, dengan target Rp1,5 triliun per triwulan. Penurunan di triwulan 4 2023 disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penjualan mobil 4-roda yang lemah dan kendala produksi di AHM. Namun, DRMA membukukan pertumbuhan laba bersih yang luar biasa sebesar 55,2% di tahun 2023.

Inovasi dan Peluang Baru:

DRMA terus berinovasi dan memperluas penawaran produknya, dengan fokus pada segmen kendaraan listrik (EV) yang menjanjikan.

image 18
Analisa saham DRMA: Growing mid-cap OEM automotive dengan management yang baik 26

DRMA sedang mempersiapkan untuk EV manufacturing yaitu komponen-komponen baterai seperti battery pack, battery management system, dan lain sebagainya Perseroan sudah melakukan serta sudah memproduksi produk tersebut. DRMA juga sudah menjadi supplier untuk pemain EV sepeda motor yang ada di Indonesia. Beberapa sepeda motor di Indonesia juga sudah menggunakan beberapa komponen dari DRMA baik untuk wiring harness, keyless dan juga double seat untuk sepeda motor listrik mereka. Selain itu, masih ada lagi yang baru melakukan kerjasama dengan kita.

Perseroan juga mempersiapkan BLDC motor listrik yang juga digunakan untuk sepeda motor konversi yang dilakukan Perseroan. DRMA juga mempersiapkan charging station, charging machine, baik untuk fast charging maupun slow charging. Produk ini sudah dicoba serta dipasang di pabrik DRMA. Mengenai strategic partner, beberapa dilakukan dengan pihak Korea. Selain itu juga melakukan kerjasama dari Jerman untuk charging station, yang mereka juga sudah suplai untuk BMW, Audi, Volkswagen (untuk EV) di Eropa.

image 17
Analisa saham DRMA: Growing mid-cap OEM automotive dengan management yang baik 27

Di tengah prospek pertumbuhan yang cerah secara organik, Dharma Polimetal Tbk (DRMA) tidak berhenti di situ. Perusahaan ini menunjukkan ambisi yang lebih besar dengan membuka peluang pertumbuhan anorganik melalui akuisisi atau merger. Contohnya seperti Trimitra Chitrahasta yang fokus pada metal stamping, welding, dan bending.

Langkah strategis ini mencerminkan tekad DRMA untuk memperluas jangkauannya dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri otomotif yang dinamis.

Valuasi saham DRMA

image 14
Analisa saham DRMA: Growing mid-cap OEM automotive dengan management yang baik 28

Dengan melihat bahwa profitability dari DRMA sebenarnya terus stabil, artinya walau penjualan turun, economic moat dari DRMA tetap kuat. Penjualan turun bukan karena ASP yang terus lebih rendah (dimana menandakan Moat yang menurun), namun lebih kearah faktor eksternal (industri). Dimana industri automotive memang cukup cyclical, sehingga membeli ketika murah (siklus dibawah) adalah cara terbaik untuk mendapatkan risk to reward terbaik.

Secara historical PBV DRMA paling rendah di sekitar PBV 2.2x, karena DRMA belum IPO cukup lama, saat ini kita hanya bisa berpatokan pada data hingga 2022 dan melakukan comparison dengan ROE nya dan sektornya. Selamat yang sudah mengikuti signal dan membeli di zona kotak merah bawah (historically undervalue). Tampaknya maksimal bisa kita incar untuk ke mean nya di PBV ~3.2x. Dengan BVPS di 432, maka fair value ada di 3.2 x 432 = 1382. Dibandingkan harga saat ini ada upside sekitar 30%.

Technical analysis saham DRMA

image 15
Analisa saham DRMA: Growing mid-cap OEM automotive dengan management yang baik 29
image 16
Analisa saham DRMA: Growing mid-cap OEM automotive dengan management yang baik 30

DRMA memantul di zona demand kuat (strong support) di 800 dan sudah menuju supply zone di 1025 ~ 1050. Ekspektasi saya, DRMA akan sedikit tertahan di zona ini hingga market clear mengenai Q2 2024 nya. Jika memang market mengapresiasi, kelanjutan kenaikan sahamnya bisa ke zona 1200 ~ 1300 (Gambar pertama).

Berdasarkan valuasi diatas dimana didapatkan 1382, namun supply zone kuat ada di sekitar 1200 ~ 1300, sehingga saya akan lebih konservatif menargetkan di kisaran 1250 sebagai mean valuation, sebelum memang akan terus tumbuh wajar seiring pertumbuhan bisnis dan sektor. Artinya ada sekitar 22% upside dari harga saat ini (1025).

Dari gambar kedua (zoom in, daily chart), didapatkan bahwa DRMA berusaha breakout ke level 1100. Titik ini berada diatas EMA 50 dan 100, menunjukkan bahwa DRMA sudah mulai uptrend setelah sebelumnya heavy downtrend sejak 1 tahun lalu. Jika ada koreksi ke zona 900, tentu posisi sangat baik untuk tambah muatan. Tapi jika menunggu breakout, tentu risknya lebih tinggi karena mengejar harga. Berikan stoploss jika turun < 900.

Kembali lagi ke potential upside dari estimasi target (technical yang di match kan dengan fundamental) engan hipotesa ini kita bisa estimasi potential upside nya dengan metode:

Potential upside = Business growth + Upside to mean valuation + Valuation expansion

Potential upside = 10% + 22% + anggap tidak ada dulu, kecuali pencapaian jauh diatas ekspektasi management = 32% upside

Pada dasarnya, DRMA masih dapat menjadi pilihan walau sudah naik sekitar 20% dari harga ketika signal di share, didasarkan pada beberapa faktor, termasuk:

  • Inovasi dan variasi produk yang luas: DRMA terus berinovasi dan memperluas penawaran produknya, membuatnya lebih kompetitif di pasar yang dinamis.
  • Peluang besar di segmen EV: Pertumbuhan pasar EV yang pesat menghadirkan peluang signifikan bagi DRMA untuk memasok komponen dan solusi.
  • Potensi pertumbuhan anorganik: Akuisisi atau merger strategis dapat mempercepat pertumbuhan DRMA dan memperkuat posisinya di industri.
  • Utilisasi pabrik dan efisiensi kerja: Banyak pabrik DRMA yang utilisasi nya belum 100%, management fokus untuk menambah jenis support kendaraan dan brand untuk memaksimalkan pabrik. Selain itu dengan digitalisasi dan autorobot, DRMA akan dapat memaksimalkan kecepatan produksi dengan cost lebih rendah di masa depan

Namun kembali lagi ke analisa masing-masing, dan walaupun DRMA menarik, tetap perhatikan risk dan portfolio management. Kenapa? Karena jika Q2 nya dibawah ekspektasi, harganya bisa saja kembali ke range 800.


whatsapp chat clear whatsapp share clear


Leave a Reply

Sahambagger CS
Send via WhatsApp