Analisa saham KLBF: Jualan obat, menguntungkankah?

·

·

, ,

Kalbe Farma, didirikan pada tahun 1966, telah berkembang pesat dari usaha sederhana di garasi menjadi perusahaan farmasi terdepan di Indonesia. Melalui pertumbuhan organik dan akuisisi, Kalbe telah bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi. Perseroan memiliki 4 divisi utama: Obat Resep, Produk Kesehatan, Nutrisi, dan Distribusi & Logistik. Keempat divisi ini mengelola portofolio produk yang beragam, mulai dari obat resep dan obat bebas hingga minuman energi dan produk nutrisi. Jaringan distribusi Kalbe menjangkau lebih dari satu juta outlet di seluruh Indonesia.

Kalbe juga telah melebarkan sayapnya ke pasar internasional, dengan kehadiran di negara-negara ASEAN, Nigeria, dan Afrika Selatan. KLBF, perusahaan farmasi ternama di Indonesia, terkenal dengan produk herbal Comix untuk batuk dan flu, Extra Joss minuman berenergi, dan Entrostop obat diare, serta susu Diabetasol untuk penderita diabetes dan Prenagen untuk ibu hamil dan menyusui.

image 2
Analisa saham KLBF: Jualan obat, menguntungkankah? 10

Sejak awal, Kalbe berkomitmen pada inovasi. Perseroan memiliki kekuatan riset dan pengembangan yang mumpuni, dengan fokus pada formulasi obat generik, produk konsumen, dan nutrisi inovatif. Kalbe juga menjalin aliansi strategis dengan mitra internasional untuk memajukan riset dan pengembangan di bidang sistem penghantaran obat, obat kanker, sel punca, dan bioteknologi. Dengan lebih dari 17.000 karyawan, Kalbe telah berkembang menjadi penyedia layanan kesehatan terbesar di Indonesia. Perseroan unggul dalam pemasaran, branding, distribusi, keuangan, dan riset & pengembangan. Kalbe Farma merupakan perusahaan produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp79,2 triliun dan nilai penjualan Rp20,2 triliun di akhir 2017.Kalbe terus berinovasi dan berkembang, dengan komitmen untuk menyediakan solusi kesehatan berkualitas bagi masyarakat Indonesia dan dunia.

Kepemilikan saham KLBF dimiliki oleh Public (each below 5% sebesar 40,69%, PT. Ladang Ira Panen sebesar 10,46%, PT. Gira Sole Prima sebesar 10,29%, PT. Santa Seha Sanadi sebesar 10,07%, PT. Diptanala Bahana sebesar 9,50%, PT. Lucasta Murni Cemerlang sebesar 9,47%, PT. Bina Arta Charisma sebesar 8,20% dan Treasury Stock sebesar 1,32%

Kinerja KLBF Kuartal 1 2024: Laba Bersih Lampaui Ekspektasi, Margin Tertekan

KLBF mencatatkan hasil yang cukup positif di kuartal 1 2024 dengan laba bersih yang melampaui ekspektasi. Laba bersih KLBF mencapai Rp958 miliar, naik 11,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan analis yang sebesar 28% dan 30%, serta di atas rata-rata laba bersih 5 tahun terakhir yang sebesar 25%.

Kenaikan laba bersih ini didorong oleh dua faktor utama:

  • Pembalikan beban non-operasional di kuartal 1 2023 senilai Rp68 miliar. Beban non-operasional ini terutama berasal dari kerugian investasi dan selisih kurs yang tidak terduga di tahun sebelumnya.
  • Penurunan biaya promosi sebagai persentase dari penjualan menjadi 6,8% (turun dari 7,8% di kuartal 1 2023). Penurunan biaya promosi ini menunjukkan efisiensi yang lebih baik dalam strategi marketing KLBF.

Meskipun penjualan KLBF di kuartal 1 2024 tumbuh 6,3% yoy (sesuai dengan target perusahaan di angka 6-7%), margin kotor perusahaan mengalami penurunan sebesar 120 basis poin menjadi 39,7% yoy. Penurunan ini kemungkinan disebabkan oleh pelemahan Rupiah terhadap dolar AS sebesar 5,7% yoy di kuartal 1 2024. Pelemahan Rupiah ini menyebabkan KLBF harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk impor bahan baku, yang berakibat pada penurunan margin kotor.

image 40
Analisa saham KLBF: Jualan obat, menguntungkankah? 11

Di sisi lain, rasio beban operasional terhadap penjualan secara keseluruhan membaik 117 basis poin menjadi 25,1% yoy. Hal ini menunjukkan efisiensi operasional perusahaan yang semakin baik. KLBF berhasil mengendalikan biaya operasionalnya, meskipun terdapat tekanan pada margin kotor.

Secara keseluruhan, kinerja KLBF di kuartal 1 2024 menunjukkan hasil yang positif dengan kenaikan laba bersih yang signifikan. Meskipun margin kotor perusahaan mengalami penurunan, efisiensi operasional yang meningkat membantu mengimbangi penurunan tersebut. Peningkatan nilai tukar dolar AS terhadap Rupiah menjadi risiko utama bagi KLBF di masa depan. Kenaikan nilai tukar dolar AS dapat terus menekan margin kotor perusahaan jika tidak diimbangi dengan strategi yang tepat.

Laporan keuangan KLBF menunjukkan adanya peningkatan revenue dan net profit yang terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini menunjukkan tren positif dalam kinerja perusahaan.

Namun, investor perlu memperhatikan beberapa faktor risiko sebelum berinvestasi di KLBF, termasuk:

  • Pelemahan Rupiah terhadap dolar AS
  • Kenaikan harga bahan baku
  • Persaingan di industri farmasi

Kinerja KLBF di Kuartal 1 2024: Pertumbuhan Beragam, Prospek Cerah

Kinerja KLBF di kuartal 1 2024 menunjukkan hasil yang beragam. Segmen farmasi, menjadi penyelamat dengan pertumbuhan 4,0% yoy, didorong oleh kenaikan harga obat yang selektif. Namun, segmen kesehatan konsumen mengecewakan dengan penjualan datar, terutama karena tingginya basis penjualan pada periode sebelumnya. Segmen nutrisi juga hanya mengalami pertumbuhan 1,9% yoy.

Di sisi lain, segmen distribusi KLBF mencatat pertumbuhan yang kuat sebesar 14,9% yoy. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa KLBF berhasil memperluas jangkauan distribusinya dan meningkatkan penjualan produknya.

Meskipun terdapat beberapa kelemahan, KLBF masih memiliki prospek pertumbuhan yang positif di masa depan. Pendorong pertumbuhan strategis KLBF di bidang biologis (sekitar 10% dari penjualan farmasi) diperkirakan akan tumbuh pesat dengan peluncuran produk biologis baru dan pertumbuhan organik yang kuat. Segmen alat kesehatan juga diprediksikan akan mengalami pertumbuhan yang signifikan, didukung oleh dorongan kandungan lokal dari pemerintah untuk e-katalog JKN.

Berikut adalah beberapa poin penting:

  • Kenaikan harga obat tidak sepenuhnya berdampak positif pada penjualan farmasi KLBF. Hal ini disebabkan karena kenaikan ASP yang selektif dan rata-rata hanya sekitar 1-2%.
  • Peningkatan revenue konssisten diikuti pertumbuhan COGS dan cost yang tinggi juga sehingga tidak begitu impactful ke laba bersih (Revenue 5Y CAGR 6%, EPS 2%)
  • Segmen kesehatan konsumen tertahan karena tingginya basis penjualan pada periode sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa KLBF perlu mencari strategi baru untuk meningkatkan penjualan di segmen ini.
  • Segmen distribusi mencatat pertumbuhan yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa KLBF berhasil memperluas jangkauan distribusinya dan meningkatkan penjualan produknya.
  • Biologis dan alat kesehatan menjadi pendorong pertumbuhan utama di masa depan. KLBF memiliki peluang besar untuk tumbuh di kedua segmen ini.
image 3
Analisa saham KLBF: Jualan obat, menguntungkankah? 12

Secara keseluruhan, KLBF menunjukkan kinerja yang cukup baik di kuartal 1 2024. Meskipun terdapat beberapa kelemahan, perusahaan masih memiliki prospek pertumbuhan yang positif di masa depan.

Investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut sebelum mengambil keputusan investasi:

  • Dampak inflasi dan fluktuasi nilai tukar mata uang terhadap harga obat dan margin keuntungan.
  • Persaingan di industri farmasi dan kesehatan konsumen.
  • Kemampuan KLBF untuk meluncurkan produk biologis baru dan meningkatkan penjualan alat kesehatan.

Secara valuasi PBV KBLF mencapai titik termurah, namun ini sejalan dengan terus menurunnya profitability. Hal ini menunjukkan bahwa Moat yang dimiliki KBLF terus tertekan akibat beberapa hal yang telah dipaparkan diatas. Coba kita lihat historical valuationnya dari Google Sheet SBAP (Saham Bagger Analysis PRO):

image
Analisa saham KLBF: Jualan obat, menguntungkankah? 13

Saat ini memang PBV jauh lebih murah, namun ROE nya pun di angka 14%. Idealnya ROE 14% dihargai PBV 1.4x, kalaupun KLBF adalah sektor defensive, PBV 2x masih bisa dimaklumi, namun jika masih diatas 3x, ini cukup overvalue.

Secara technical analyis, KLBF menarik untuk di swing jika mencapai harga 1200 – 1250. Jika diharga sekarang masih downtrend dari 2023 di puncaknya 2300. Ada baiknya, kita menunggu saya jika sudah masuk di demand zone.

In summary, saya belum melihat KLBF ini menarik untuk investasi, mungkin di US menarik karena banyak raw materals nya di produksi dalam negeri, namun di Indonesia karena masih banyak import, cost nya terlalu tinggi. Mungkin lebih menarik penyedia jasa kesehatannya seperti PRDA. Mari kita analisa lagi saham tersebut nantinya.

image 1
Analisa saham KLBF: Jualan obat, menguntungkankah? 14

whatsapp chat clear whatsapp share clear


Leave a Reply

Sahambagger CS
Send via WhatsApp