Saham MTDL, PT Metrodata Electronics Tbk, perusahaan teknologi informasi yang berbasis di Jakarta, memiliki jaringan cabang yang tersebar di tujuh kota besar di Indonesia, mulai dari Bekasi hingga Makassar. Sejak pendiriannya pada tahun 1975, perusahaan ini telah berkembang pesat dalam bidang distribusi dan layanan perangkat keras dan perangkat lunak IT.
Awalnya bergerak dalam distribusi alat tulis dan kertas cetak, PT Metrodata Electronics Tbk kemudian melangkah ke ranah teknologi informasi. Pada tahun 1990, perusahaan ini menjadi salah satu yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, mengubah namanya menjadi apa yang kita kenal sekarang. Menyediakan berbagai layanan termasuk platform bisnis digital, cloud computing, analisis data, infrastruktur IT, keamanan, dan teknologi kecerdasan buatan, perusahaan ini terus berinovasi dan berkembang dengan pesat. Dukungan dari pemegang saham utamanya, PT. Ciputra Corpora, dan partisipasi dari publik serta pemegang saham lainnya, menunjukkan kepercayaan dan dukungan yang kuat terhadap visi dan misi perusahaan ini. Ya, MTDL adalah salah satu saham grup konglomerat Ciputra seperti CTRA, dimana GCG nya juga termasuk yang cukup baik.
MTDL memiliki 2 lini bisnis utama: distribution dan solution and consultation. Distribution ini memiliki kontribusi paling tinggi dan MTDL sebagai distributor utama / resmi beberapa brand besar luar negeri di Indonesia. Hanya saja segment ini memberikan Net Profit Margin (NPM) yang cukup rendah, sehingga untuk bisa growth tinggi diperlukan banyaknya client baru maupun menambah portfolio app dengan turnover yang cukup tinggi. Sementara untuk bisnis solution seperti IT consulting maupun cloud service, memberikan NPM jauh lebih tinggi. Management pun kedepannya akan fokus pada segment ini.
Perusahaan ini sahamnya dimiliki oleh PT.Ciputra Corpora sebesar 35,83%, Public (each below 5%) sebesar 34,88%, DRA Medya Lengkey S. sebesar 16,41%, Sukarto Bujung sebesar 6,52%, DB Singapore – DCS S/A Pangolin Inv Man Pte. Ltd sebesar 5,99%, Candra Ciputra sebesar 0,24%, Agus Honggo Widodo sebesar 0,04%, Sjafril Effendi sebesar 0,04%, Susanto Djaja sebesar 0,04%, Ben Aristarchus Widyatmodjo sebesar 0,01%. Melalui kepemimpinan yang kuat dan komitmen untuk selalu memberikan yang terbaik dalam layanan dan produknya, PT Metrodata Electronics Tbk terus menjadi salah satu pemimpin di industri teknologi informasi di Indonesia. Dengan fokus pada inovasi, efisiensi, dan kepuasan pelanggan, perusahaan ini siap menghadapi tantangan dan peluang di era digital yang terus berkembang.
Historical performance MTDL
Bagaimana kondisi historical MTDL? Mari kita buka app Saham Bagger Analysis PRO di sheet Dashboard dan masukkan MTDL (fitur ini tersedia bagi seluruh subscriber VIP, untuk buka, cek link nya di pinned telegram). Terlihat bahwa secara historical, MTDL ini sangat baik karena revenue nya terus bertumbuh dengan ROE stabil di atas 15%. MTDL sempat mengalami kejayaan di 2020-2021 akibat semua orang WFH dan kondisi easy money sehingga demand terhadap IT software dan hardware meningkat drastis, apalagi dengan perubahan kebiasaan yang selalu harus ke WFO (work from office), menjadi WFH (work from home). Namun di 2022-2023, net income sedikit melambat akibat menurunnya net profit margin. Kami rasa ini normal karena kondisi saat ini memang cukup sulit, apalagi kepada perusahaan distribusi yang pastinya NPM secara overall pun tidak tinggi.
Secara growth historical nya, MTDL bisa dikategorikan stalwart menuju ke fast growing. Karena memiliki CAGR net income cukup tinggi di 17% namun menurut kami, akan sedikit melambat di beberapa tahun kedepan. Valuasi ada di PBV 1.8 dengan ROE 18% menurut saya cukup fair secara valuasi PBV-ROE. Namun dengan earning power yang tinggi, MTDL dihargai PER 10x dengan ekspektasi growth masa depan diatas 14%, kami rasa cukup murah secara hitungan valuasi ala Peter Lynch.
Secara inventory demand yang bisa dilihat dari days of inventory (DIO) dan cash conversion cycle (CCC) terlihat adanya sedikit perlambatan di 2023 ini, namun masih dalam tahap wajar. TOP dibawah 1 quarter untuk perusahaan jasa masih oke. NPM drop ke 18% dari NPM > 20% selama masa kejayaan COVID menurut kami sangat wajar, MTDL kembali ke mean reversionnya, sehingga valuasi yang kita dapatkan jika mau membeli saham ini di 2024 menjadi menarik karena tidak membeli di harga overvalue.
Berdasarkan ekspektasi kami, pendapatan perusahaan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Kemajuan yang konsisten terlihat dalam net profit perusahaan, diperkirakan mencapai 837 (Rp bn) pada 2025. Di samping itu, diperkirakan EPS juga akan naik seiring dengan kenaikan pendapatan. Tren ini juga terlihat dalam dividen yield, yang menjanjikan dan terus meningkat setiap tahun. Pada 2025, diperkirakan dividen yield mencapai 4.0%, menunjukkan komitmen perusahaan untuk memberikan imbal hasil kepada para pemegang sahamnya.
Future prospect MTDL
MTDL juga terus mengepakan sayapnya dan melakukan kerjasama antara Perusahaan MTDL dan FPT IS, perusahaan teknologi terkemuka Vietnam yang membawa peluang besar. FPT, sebagai penyedia solusi layanan teknologi dan TI terkemuka di Vietnam, telah membukukan pendapatan sebesar US$2,21 miliar pada tahun 2023 dengan kapitalisasi pasar mencapai US$5,4 miliar. Mereka menawarkan beragam layanan TI, konsultasi transformasi digital, layanan cloud, dan layanan terkait lainnya. Sektor teknologi mendominasi pendapatan mereka sebesar 57%, sementara sektor telekomunikasi menyumbang 35% dari pendapatan pada 9M22. Selama periode 2016-2022, pendapatan dari layanan TI mereka tumbuh dengan CAGR sebesar 18%.
Dalam MOU yang ditandatangani, mereka merencanakan pembangunan platform kecerdasan buatan (AI) yang kuat di Indonesia, menggunakan teknologi cloud dan GPU. Selain itu, mereka akan menciptakan model pembelajaran mesin inovatif dan aplikasi AI. Inisiatif penting lainnya yang disorot dalam MOU ini adalah pengembangan bakat profesional dalam ilmu data, pembelajaran mesin, dan pemrograman AI. Melalui kerjasama ini, diharapkan potensi segmen Solusi & Konsultasi (S&C) akan semakin berkembang. Segment ini telah mencatat pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 15,5% selama lima tahun terakhir (2017-2022).
Kesepakatan ini menunjukkan komitmen bersama untuk memanfaatkan teknologi terbaru dan menghadirkan solusi inovatif bagi pelanggan. Hal ini juga mencerminkan pentingnya pengembangan bakat lokal dalam bidang teknologi yang semakin mendominasi pasar global. Dengan demikian, kerjasama ini tidak hanya memberikan manfaat bisnis, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekosistem teknologi Indonesia secara keseluruhan.
Sementara untuk segmentasi Distribusi Konsumen, juga menunjukkan perkembangan positif yang diantisipasi oleh manajemen. MTDL memperkirakan bahwa sub-segmen yang sebelumnya ini mengalami hambatan akan menunjukkan peningkatan yang signifikan setelah periode pemilihan, yang akan mendukung proyeksi pendapatan Perusahaan hingga mencapai Rp18,5 triliun pada tahun 2024 dengan pertumbuhan sebesar 15% dari tahun sebelumnya.
Selain itu, diharapkan percepatan juga akan terjadi pada sub-segmen Distribusi Komersial setelah melakukan evaluasi pada saluran distribusi. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan berencana meningkatkan pengeluaran Teknologi Informasi (TI) setelah pemilihan. Kesimpulannya, manajemen optimis terhadap pertumbuhan kedua sub-segmen ini dan melihat potensi besar bagi perusahaan dalam memanfaatkan kesempatan pasar yang muncul setelah periode pemilihan. Hal ini mencerminkan komitmen Perusahaan untuk terus berkembang dan memperkuat posisinya di pasar distribusi, sementara juga menanggapi perubahan kebutuhan dan preferensi pelanggan secara efektif.
Kami memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sebesar 14% CAGR “Compound Annual Growth Rate” (Tingkat Pertumbuhan Tahunan Berpangkat) dalam lima tahun mendatang (2023-28F) seiring dengan peningkatan penetrasi IT di Indonesia. Dengan berakhirnya surplus laptop dan notebook, ditambah dengan peningkatan pengeluaran terkait TI setelah pemilihan, kami percaya bahwa margin operasional akan melebar pada tahun 2024F, menghasilkan percepatan pertumbuhan laba bersih sebesar 18,6% (Rp744 miliar) pada tahun 2024F. Perkiraan pertumbuhan yang tinggi ini didorong oleh peluang pasar yang semakin berkembang di sektor TI, di mana permintaan meningkat secara signifikan seiring dengan peningkatan penetrasi teknologi di Indonesia. Hal ini memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk memperluas operasi dan meningkatkan profitabilitasnya. Dengan demikian, kami optimis bahwa perusahaan akan mencapai pertumbuhan laba bersih yang solid dalam beberapa tahun mendatang, yang akan mendukung nilai dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Management MTDL telah mengumumkan target ambisius untuk mencapai pendapatan sebesar Rp 25 triliun pada akhir 2024. Tergantung fokus mereka, jika sama dengan 2023 dengan NPM 3% maka EPS di 2024 setara 61. Valuasi saat ini diangka PER 9.2x. Namun jika sesuai targetnya management bisa fokus pada segment solusi, asumsikan NPM kembali ke level 2019 di 3.6% maka EPS di 73. Valuasi akan ke angka PER 7.7x sangat menarik, dengan dividend yield bisa di 4%. Namun mari kita pantau selama beberapa quarter kedepan.
Management berharap bahwa prospek pertumbuhan ekonomi yang membaik di Indonesia, terutama menjelang berakhirnya periode pemilu, akan menjadi dorongan positif bagi pencapaian target tersebut. Manajemen MTDL menjelaskan bahwa transformasi digital yang sedang berlangsung di Indonesia, tercermin dari pertumbuhan unit bisnis distribusi segmen komersial dan unit solusi serta konsultasi, diharapkan akan menjadi pendorong utama kenaikan pendapatan. Upaya tersebut termasuk kerjasama dengan FPT Information System (FPT IS) melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai langkah awal dalam membangun solusi transformasi digital. Dengan strategi ini, MTDL berharap dapat memanfaatkan peluang di pasar yang berkembang pesat dan meningkatkan posisinya dalam industri teknologi informasi di Indonesia. Ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan tren teknologi yang terus berlangsung.
Secara valuasi, kami ambil menurut analisa dari Sucor dan konsensus analis dari Bloomberg, didapatkan bahwa EPS 2025 ada di 68 atau setara interinsic value di harga 835. Dengan hitungan discounted cashflow (DCF) fair value nya ada di 822, yakni jika kita berikan angka konvensional di 800, ada upside sekitar 40% dari harga 565 saat post ini dibuat. Dengan dividend yield di 3-4%, jika value ini bisa dicapai dalam 3 tahun kedepan, kita akan mendapatkan return of investment setara 14-17% per tahun. Cukup oke mengingat perusahaan ini termasuk perusahaan stabil bertumbuh dan rutin bagi dividend dengan GCG yang cukup baik.
Dari technical analysis juga mendukung karena terlihat adanya beberapa bullish bias yakni:
- Sejak akhir 2023, MTDL keluar dari downtrend line nya dan mulai bullish kembali
- Terbentuk formasi cup and handle dengan neck line di harga 600
- Jika berhasil breakout ke atas harga 600 ada potensi ke pivot point harga 700 maupun last high (dan area fair value) di 800
- Beberapa bulan lalu mulai ada net foreign inflow namun masih terbatas
- Pivot point FED menurunkan suku bunga di H2 2024 bisa menjadi katalis pada sektor IT, sehingga memberikan ruang momentum pada MTDL sebagai market leader sektor ini
- Risk to reward ratio 1:4 dengan risk di -10% atau max -15%, menjadikan setup ini sangat baik secara technical entry. zona akumulasi di 500-560.
MTDL bisa jadi bukan tipikal saham untuk anda yang mencari fast growth company dengan valuasi murah / fair dan memberikan anda bagger atau multibagger dalam 1-3 tahun kedepan. Namun bagi yang mencari perusahaan stalwarts stabil di sektor Technology yang memang berkembang, bisa jadi MTDL salah satu pilihan paling baik.
Dapatkan update dan analisa saham serta app analisa saham dengan join Saham Bagger VIP membership di https://sahambagger.com/shop
Momentum Stock Investor since 2017. S1 ITB (Indonesia), S2 YU (South Korea).
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.